Arundati
Shinta
Fakultas
Psikologi Univesitas Proklamasi 45
Yogyakarta
Kegiatan Menulis di UP 45 (Foto : Elisa) |
Kemampuan
menuangkan ide dalam bentuk tulisan dan keberanian mengemukakan pendapat dalam
bahasa asing terutama bahasa Inggris adalah modal utama bagi mahasiswa untuk
sukses dalam dunia kerja. Kemampuan menulis penting karena mahasiswa sering kali
mempunyai ide berlian, namun ide itu sayangnya hanya berada di dalam benak saja.
Orang lain tidak dapat mengakses ide berlian tersebut. Konsekuensinya, ide tidak
akan berkembang atau pihak lain tidak dapat mengimplementasikannya. Begitu juga
dengan kemampuan berbahasa Inggris, hal itu penting untuk ‘menjual’ ide-ide
berlian pada bangsa lain sehingga ide tersebut dapat diimplementasikan ke
seluruh penjuru. Apalagi, bila dua kemampuan tersebut digabung sehingga
seseorang mampu menulis ide dalam bahasa Inggris dan mengkomunikasikan juga
dalam bahasa Inggris maka dunia seolah ada di genggaman tangannya.
Persoalan
yang relevan dengan kemampuan menulis dan kelancaran berbicara dalam bahasa
Inggris yaitu adanya perasaan tidak mampu. Ironisnya, mahasiswa jaman sekarang
justru pandai menulis SMS, curhat di twitter, facebook, dan media elektronik
lainnya. Bahkan kalimat-kalimat yang ditulisnya sering menggunakan
istilah-istilah bahasa Inggris. Ketika para mahasiswa diminta untuk menulis
essai atau meringkas suatu artikel yang tertulis dalam bahasa Inggris sebagai
salah satu tugas mata kuliah, maka hasilnya adalah mencengangkan. Mengapa? Pada
umumnya tulisan essai mahasiswa adalah ‘copas’ atau copy paste yaitu
menjiplak persis tulisan pada internet tanpa menuliskan sumbernya. Selanjutnya
tentang tugas meringkas artikel bahasa Inggris ke dalam bahasa Indonesia,
hasilnya justru menggelikan. Sebagai contoh, Mr. Smith White akan diterjemahkan
sebagai Bapak Smith Putih.
Mengapa
mahasiswa tidak mampu menulis essai dengan baik? Mengapa kemampuan mahasiswa
Indonesia dalam bahasa Inggris buruk? Sudah banyak artikel dan penelitian yang
membahas tentang persoalan tersebut. Tulisan ini lebih mengutamakan tentang
strategi untuk mengatasi kurang mampunya mahasiswa dalam menulis dan
bercakap-cakap dalam bahasa Inggris, terutama di lingkungan Universitas
Proklamasi 45 Yogyakarta. Harapannya, mahasiswa UP45 dapat go international.
Kami
menemukan bahwa mahasiswa UP45 rendah kemampuan bahasa Inggrisnya karena mereka
tidak percaya diri. Untuk melatih rasa percaya diri ini, maka pada bulan Mei
2012 berdirilah sebuah klub yang bernama English Fun Club,
yang artinya klub bahasa Inggris untuk bersenang-senang. Klub terebut didirikan
oleh Toni Isbandi, salah seorang staf di UP45. Dalam klub tersebut, para peserta
didorong untuk mengutarakan pendapatnya dalam bahasa Inggris. Walaupun tata
bahasa dan kosa kata mereka dalam bahasa Inggris sangat terbatas, namun peserta
lainnya tidak mempermasalahkannya. Semua peserta mengapresiasi pendapat yang
muncul. Cara belajar semacam ini tepat untuk menimbulkan keberanian peserta
dalam berpendapat. Topik yang didiskusikan adalah yang bersifat kontroversial
sehingga sangat mudah menimbulkan pendapat yang pro dan kontra, misalnya tentang
pornografi. Diskusi berlangsung seru, karena pesertanya tidak terbatas pada
mahasiswa UP45 saja tetapi juga anggota masyarakat lainnya.
Metode
yang digunakan dalam English Fun Club
adalah partisipatif, yaitu mengajak semua anggota untuk berpartisipasi. Untuk
memotivasi para peserta, maka sering diadakan games psikologi
yang relevan dengan topik diskusi. Kadang kala games diganti
dengan permainan scrabble, sehingga
semua peserta dapat belajar kosa kata bahasa Inggris dengan sangat menyenangkan.
Klub bahasa Inggris ini dilaksanakan setiap hari Sabtu pukul
08.00-10.00.
Klub
menulis adalah klub kedua yang didirikan oleh Toni Isbandi, untuk mendorong
kemampuan mahasiswa dalam menulis. Semula memang sulit memotivasi mahasiswa,
namun setelah ada blog atau media untuk publikasi tulisan maka para peserta
menjadi terpacu untuk menulis. Nama blog klub menulis itu pada awalnya adalah
‘Lintas Kampus’, kemudian berganti menjadi ‘Empowering Magazine’, berubah lagi
menjadi ‘Kup45iana’. Perubahan nama terjadi demi mendapatkan popularitas
sehingga mudah dilacak dalam sistem pencari Google. Seminggu sekali, semua
peserta diwajibkan menulis artikel paling tidak satu lembar. Pada awalnya topik
tulisan adalah bebas, namun kini topik tulisan sudah ditentukan seminggu
sebelumnya. Klub menulis dilaksanakan setiap hari Kamis pukul 08.00-10.00.
Alamat email Kup45iana adalah komunitas.menulisUP45@gmail.com
Apa
saja prestasi yang membanggakan dari klub bahasa Inggris dan klub menulis di
UP45?
§ Hampir
semua peserta klub bahasa Inggris kini berani untuk memperkenalkan diri dalam
bahasa Inggris, meskipun pemahamannya tentang kosa kata bahasa Inggris sangat
terbatas. Mereka tidak merasa malu ditertawakan atau diejek oleh komunitas lain
di luar klub bahasa Inggris. Mereka pernah presentasi di fakultas psikologi UTY
(Universitas Teknologi Yogyakarta).
§ Blog
Kup45iana semakin eksis. Pada bulan Oktober, jumlah tulisan hanya 12 saja,
kemudian naik menjadi 16 pada bulan Nopember, dan 49 atau meningkat 400% pada
bulan Desember 2012.
§ Peserta
kedua klub juga mengikuti lomba menulis pariwisata yang diadakan oleh Program
Studi Pariwisata UGM. Jumlah peserta dari UP45 yang mengikuti lomba adalah 17
orang.
Inilah
sekilas tentang kegiatan-kegiatan yang membanggakan dari Universitas Proklamasi
45 Yogyakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar